Tanggal : 04/21/2012, 08:28:03, dibaca 2154 kali.

Memperingati Hari Kartini


Semua petugas upacara Hari Kartini di SMK Negeri 2 Salatiga ini adalah siswi perempuan, dan semuanya berkebaya. Mulai dari pemimpin upacara, pemimpin pleton, pengibar bendera, pembawa acara, pembaca teks UUD 1945, dan pembaca doa, semuanya berpakaian lengkap kebaya.


Lihatlah petugas pengibar bendera ini. Meski berkebaya, langkahnya tetap harus tegap. Menurut pembina upacara, Ibu Ratna Widiarti, sikap demikian adalah cermin dari cita-cita luhur Ibu Kartini, yaitu sebagai wanita yang tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan tetapi dapat mendudukkan dirinya sejajar dengan kaum lelaki.


"Jadilah wanita pemberani dan dapat menjaga diri. Jangan nodai cita-cita Ibu Kartini dengan tingkah laku yang melanggar norma agama dan susila," tegas Ibu Ratna.


Bahkan Ibu Ratna berpesan pada siswi-siswi SMKN 2 Salatiga, agar menjadi motivator para pria untuk selalu berlomba dan berkarya.


Dasar kodratnya seorang perempuan, Ibu Ratna tak lupa membacakan puisi berisi pesan Ibu Kartini:




"Untukmu Kartini Muda"


Yang mampu menciptakan ruang indah dan gerak bebas bagi wanita


 


Wahai Kartini-Kartini muda


Sembab yang telah menghiasi pelupuk matanya


Hapuslah dengan sapu tangan cita meraih mimpi-mimpi sempurna


 


Wahai Kartini-Kartini muda


Peluh pengorbanan yang jatuh


Gantilah dengan bahagia yang menyerubuti jiwa


 


Wahai Kartini-Kartini SMK 2 Salatiga


Langkahnya yang gemulai namun tegak menyongsong cahaya


Pertahankanlah hingga ujung masa menantimu


Keelokan dan keanggunannya


Tetaplah tersiarkan bukan hanya seperti desir pasir pantai


 


Wahai Kartini-Kartini baruku


Wariskanlah budaya karma dalam balutan tubuhmu