Tanggal : 09/23/2019, 18:12:23, dibaca 2365 kali.
Sejarah Baru, Mid Semester Online
SMKN 2 Salatiga mengukir sejarah baru. Ya, mid semester online. Senin, 23 September 2019, seluruh siswa SMkn 2 Salatiga melaksanakan tes online, menggunakan hp android atau laptop. Tes dibagi menjadi 3 sesi, setiap hari. Satu sesi satu tingkat.
Ujian atau penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi hasil pembelajaran. Mengikuti kemajuan era digitalisasi perlu diterapkan ujian atau penilaian secara online (dalam jaringan) sebagaimana telah berjalan pada ujian nasional sejak 2015 dan penerimaan peserta didik baru sejak 2017.
Ujian atau penilaian secara online yang diterapkan dalam penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, maupun penilaian kenaikan kelas merupakan salah satu penyesuaian sistem evaluasi mengikuti perkembangan kemajuan era revolusi industri 4.0.
Penilaian online bersifat paperless sehingga praktis dan efektif serta menghemat anggaran. Hasil penilaian juga otomatis terkoreksi oleh sistem bahkan sampai analisis setiap butir jawaban peserta didik. Tidak perlu khawatir dengan perangkat sistem karena saat ini seluruh peserta didik zaman now sudah terkoneksi secara digital. Dapat dipastikan mereka semua mempunyai handphone android atau smartphone. Terbukti setiap peserta didik mempunyai akun media sosial di jejaring facebook, instagram, twitter, whatshapp, telegram, maupun line, dan lain-lain. Bahkan banyak diantara mereka yang lebih sering menghabiskan waktu berselancar di media sosial daripada beraktivitas di dunia nyata, walaupun sangat disayangkan jika yang mereka akses sekadar game online saja.
Banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem penilaian online berbasis smartphone maupun laptop, misalnya edmodo, kahoot, quizzis, google form, dan lain-lain. Salah satu aplikasi gratis yang bisa digunakan adalah moodle. Untuk membangun sistem dan jaringannya dibutuhkan beberapa server dan masing-masing peserta didik menggunakan handphone android-nya sendiri-sendiri. Sedangkan untuk menghemat penggunaan kuota data atau akses wifi bisa memanfaatkan jaringan intranet sekolah. Tetapi untuk mengunduh aplikasi moodle tetap dibutuhkan wifi internet (bukan intranet) atau kuota data.
Sistem penilaian online menggunakan aplikasi moodle berbasis smartphone dibangun secara kolektif dan terencana jauh sebelum ujian dilaksanakan. Guru-guru koordinator mata pelajaran diberi sosialisasi tentang aplikasi moodle sebagai bagian sistem yang akan mengunggah soal penilaian serta mengunduh hasil ujian. Sedangkan para siswa diberi arahan untuk memasang aplikasi moodle di smartphone masing-masing.
Beberapa ruang kelas di-setting dihubungkan dengan perangkat keras server sebagai unit pengendali serta kabel penghubung yang akan memancarkan wifi intranet. Satu unit server digunakan hanya untuk beberapa ruangan agar peserta didik saat mengerjakan ujian tidak terkendala jaringan.
Setelah perangkat hardware terpasang dan sistem software terbangun, ujian online siap dilaksanakan. Software sistem penilaian online membutuhkan waktu lama untuk disiapkan karena setiap guru koordinator mata pelajaran harus memasukkan satu persatu soal penilaian berbentuk pilihan ganda. Untuk mata pelajaran eksak misalnya matematika, fisika, kimia dan mata pelajaran produktif di sekolah kejuruan memerlukan stimulus soal berupa gambar. Tetapi mata pelajaran lain yang bentuk stimulus soal cukup berupa kalimat verbal dapat memanfaatkan fasilitas notepad untuk menggunggah soal secara serentak. Soal-soal bisa dihimpun sebanyak-banyaknya dalam bank soal yang nantinya tinggal dipilih mana yang mau diujikan.
Model soal isian singkat, uraian, atau pilihan ganda yang dipilih masing-masing mempunyai keunggulan dan keterbatasan. Bentuk soal isian singkat memiliki keunggulan mencakup lingkup materi yang banyak, dapat diskor dengan mudah, cepat dan objektif, serta dapat mengukur semua tingkat kognitif. Tetapi keterbatasannya cenderung mengukur level kemampuan rendah. Sedangkan soal uraian keunggulannya dapat mengukur kemampuan menyajikan jawaban terurai secara bebas, mengorganisasikan pikiran, mengemukakan pendapat serta mengekspresikan gagasan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri. Keterbatasannya jumlah materi atau pokok bahasan relatif terbatas, waktu untuk memeriksa jawaban lama, penskoran relatif subjektif, serta tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dibandingkan tes objektif (pilihan ganda).
Penilaian online dengan aplikasi moodle berbasis smartphone lebih cocok menggunakan soal pilihan ganda. Keunggulan model soal pilihan ganda dapat mengukur berbagai jenjang kognitif, penskoran mudah, cepat, objektif, dan dapat mencakup ruang lingkup materi atau pokok bahasan yang luas, serta sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau sifatnya massal. Tetapi dengan aplikasi moodle hasil jawaban peserta didik akan dikoreksi secara otomatis oleh sistem. Keterbatasannya memerlukan waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya, sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi, serta terdapat peluang bagi peserta didik untuk sekadar menebak pilihan opsi jawaban.
Pada pelaksanaan penilaian online, peserta didik cukup menjawab pilihan jawabannya dengan meng-klik atau menyentuh layar handphone sesuai jawaban yang diyakini benar. Setiap peserta didik akan menghadapi soal yang berbeda dengan peserta didik lain sesuai banyaknya bank soal yang dipunyai mata pelajaran masing-masing. Soal penilaian akan tampil acak sesuai setting sistem moodle. Pola random pengacakan soal bertingkat-tingkat. Pertama, soal akan teracak yang tampil dari bank soal tergantung berapa butir soal yang akan diujikan. Kedua, soal akan tampil acak nomor soalnya. Dan yang ketiga, soal akan tampil acak urutan opsi jawaban A, B, C, D, E nya.
Penerapan penilaian online dengan pemanfaatan teknologi komunikasi ini akan menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk selalu bersikap jujur, berusaha keras, mandiri, dan percaya diri karena sudah tidak ada lagi kesempatan curang, menyontek atau bertanya pada teman lain. Mereka akan sadar sepenuhnya bahwa penilaian atau ujian sebagai evaluasi dan assesmen proses pembelajaran selama ini benar-benar mencerminkan usaha mereka sendiri.
Jika menginginkan hasil akhir yang baik maka proses pembelajaran sebelum penilaian harus dijalani dan diikuti dengan kesungguhan dan keseriusan. Dengan demikian hasil penilaian atau ujian betul-betul memperlihatkan kemampuan dan pencapaian kompetensi peserta didik selama proses pembelajaran. (WN)
- Berita Lainnya
-
Pameran Tefa SMKN 2 Salatiga di Tangerang
Tanggal : 10/08/2024, 16:27:08
-
Pengukuhan Paskibra Kota Salatiga
Tanggal : 08/19/2024, 06:17:40
-
ANBK 2024
Tanggal : 08/19/2024, 18:13:58
-
Donor Darah SMKN 2 Salatiga
Tanggal : 07/23/2024, 18:05:47
-
Jurnal PPDB 2024
Tanggal : 06/24/2024, 06:21:20