Tanggal : 08/23/2019, 06:41:07, dibaca 1683 kali.
Budayakan Membaca, Hidupkan Literasi
Gedung perpustakaan SMKN 2 Salatiga megah menjulang dua lantai, letaknya strategis di tengah-tengah kampus. Koleksi buku-bukunya kian variatif dan semakin lengkap. Bahkan sekarang diperkaya dengan aneka permainan berupa monopoli, karambol, ular tangga, scrabble, dakon, permainan kartu, uno, dan catur. Sebuah upaya dan kreasi inovatif dari Koordinator perpustakaan Ibu Nur Fithrotin Damayanti, ST untuk menarik minat pengunjung dan pembaca perpustakaan. Pola pembelajaran di sekolah kejuruan berimbang antara pemberian teori di kelas-kelas dengan praktik di bengkel-bengkel sesuai program keahlian masing-masing.
Lantai bawah perpustakaan juga dilengkapi dengan pojok cafe literasi di mana disediakan snack dan minum, siswa ambil sendiri dan bayar sendiri semacam kantin kejujuran yang sudah populer. Tantangan menghidupkan literasi membaca di sekolah vokasi memang cukup berat. Siswa yang menjadi pengunjung aktif dengan meminjam buku diberi apresiasi berupa bingkisan menarik agar merangsang partisipasi aktif siswa lain dalam memanfaatkan koleksi buku-buku perpustakaan.
Di awal tahun ajaran ini 2019/2020 pun, pengunjung teraktif yang meminjam buku dari kalangan guru dan karyawan mendapat apresiasi sebuah bingkisan. Di antara bapak dan ibu guru tersebut adalah Bapak Khrisna Hartantyo, S.Pd, Ibu Asny Indriastuti, S.Pd, dan Bapak Zainal Abidin, S.Pd. Sedangkan dari karyawan atau tenaga kependidikan terpilih Ibu Yunita Tri Argarini, S.IP dan Ibu Iqsiroh, serta Ibu Rini dari tenaga oursourching.
Di samping mendukung proses KBM teori, keberadaan fasilitas perpustakaan yang dibuat menarik dan seatraktif mungkin ini diupayakan untuk mendukung penuh program Gerakan Literasi Nasional. Dengan pola kebiasaan rajin membaca, siswa telah membuka jendela dunia. Banyak informasi dan pengetahuan yang didapat. Wawasan yang luas membuka cakrawala pandang bahwa kehidupan begitu kompleks. Banyak problematika menghadang yang dapat dipandang dan ditempatkan sebagai tantangan kehidupan untuk ditaklukkan. Membaca buku secara konvensional tetaplah penting dibandingkan membaca status dan story digital media sosial yang menyerbu gadget kita 24 jam non stop.
Banyak membaca gejala sosial dan fenomena kehidupan melalui buku akan menghidupkan kesadaran jiwa dan kebajikan pribadi. Kesadaran bahwa teknologi dan globalisasi melaju begitu cepat akan membangkitkan pola pikir untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam koridor kompetisi menuju SDM unggul sehingga mampu bertahan bahkan memimpin di era disruptif persaingan kinerja, produk dan jasa. (WN)
- Berita Lainnya
-
Pameran Tefa SMKN 2 Salatiga di Tangerang
Tanggal : 10/08/2024, 16:27:08
-
Pengukuhan Paskibra Kota Salatiga
Tanggal : 08/19/2024, 06:17:40
-
ANBK 2024
Tanggal : 08/19/2024, 18:13:58
-
Donor Darah SMKN 2 Salatiga
Tanggal : 07/23/2024, 18:05:47
-
Jurnal PPDB 2024
Tanggal : 06/24/2024, 06:21:20